Skip to main content

Berbagi Cerita #1

Dear pembaca,

Saya ingin bercerita tentang hari ini. Sepertinya blog ini akan saya gunakan untuk menulis diari saya, hahaha. Tapi ini pertama kalinya saya menulis diari. Sebelumnya, saya hampir tidak pernah menulis sesuatu di buku diari.

Sebenarnya tidak ada yang spesial di hari ini. Tadi malam saya tidur jam 00.30 pagi. Sepertinya saya lupa waktu saat surfing di internet. Lalu, saya bangun seperti biasa, jam 4.30, ibadah, dan mulai bersiap-siap dari jam 5.30. Bagi saya, itu sudah termasuk sedikit terlambat. Karena, saay biasanya berangkat jam 6 pagi atau paling lambat jam 6.15 pagi. Jadi, saya hanya punya waktu maksimal 45 menit untuk mandi, menyetrika baju, sarapan, sikat gigi, menyiapkan tas, dan tidak lupa sedikit berdandan. Pagi hari saya selalu diisi dengan aktivitas-aktivitas itu.

Saya berangkat, hampir terlambat apel pagi. Untungnya, tidak jadi. Lalu saya belajar sampai jam 3.30 sore. Di jam-jam belajar itu, saya hanya merasa sedikit lelah karena tidak mendapat tidur yang cukup malam harinya. Bahkan, sebelum berangkat sekolah saya sempat berpikir untuk di rumah saja. Bukan membolos, tapi sakit, kelelahan, hahaha. Tapi hal itu tidak mungkin disetujui oleh ibu saya. Cukup menyenangkan juga bertemu dengan teman-teman lagi. Walaupun ada satu dua sindiran yang saya dapat dari seorang teman akibat saya tidak berpartisipasi dalam sebuah acara pada hari minggu kemarin.

Benar-benar tidak ada kejadian spesial yang menarik hari ini, saya hanya ingin menulis saja.

Oh! Saya ingat, saya mendapat pulsa sebesar 50.000 rupiah. Pulsa ini saya dapatkan bukan dari undian berhadiah. Saya mendapatkannya lewat aplikasi smartphone untuk penerjemah. Saya menerjemahkan sesuatu yang diminta oleh orang-orang, lalu jika terjemahan saya terpilih, saya mendapat bayaran berupa poin. Poin-poin tersebut jika sudah terkumpul bisa ditukarkan dengan beberapa hal. Saya memilih untuk menukarkannya dengan pulsa senilai 50.000 rupiah. Saya sangat senang, karena ini terasa seperti saya sudah bekerja dan mendapatkan bayaran atas kerja saya. Ini pertamakalinya saya merasakan ini.

Sebaiknya saya akhiri sampai di sini. Terimakasih sudah bersedia tulisan ini. sampai jumpa di tulisan saya berikutnya.

Sekian.

Comments

Popular posts from this blog

Regret

Never would I have thought That your presence within me was not as fleeting as snow Never would I have guessed That your endless words of love was not as shallow as a puddle In this life, Our beings entangled within a distorted knots And engulfed within a sea of shameless parade I shook your hands that were latching onto mine You trashed your life to let me see the lights on the morrow I ignored your pleas for happiness You served me care and protection That one night I drowned myself in pity and guilt That one moment you smiled with your head in a tilt Yet you slipped away with the frost of dawn Never to look back Never to search for you Never to open your eyes Only thousands of moonless nights later, I realized a fragment of my heart has been taken and gone Together with you as you ascended with strings of sunlight by: bbsty~   Hi friends! This is a poem I composed after reading through a very sad novel and I just decided to write something to not let...

The Last December

The last December Chilly December   The last December When I started hanging my hopes on the stars   New Hopes The past dreams are starting to rot   The last December Busily studying Writing, excercising, memorizing Lessons, brain, formulas   I'm exhausted   The last December When I made happy memories Laughing happily Smiling brightly   My scars are deepening   The last December When there shouldn't be an inch of sadness The last December of my youth The last winter The last rain   The last time feeling blissful yet sorrowful Unready to say goodbye